ku dengar lambain maut menguntitku
ia datang dengan wajah berbinar
putih penuh kristal cahaya disekitarnya
ia memberiku bayang-bayang syurga yang indah
dengan bidadari nan cantik lagi muda
kau bentangkan aku
dalam permadani yang berwarna-warni
Hingga kau lulus segera pekerjaanmu
kau bawa ruhku
dengan lipatan wangian syurga
saat itulah aku sadar
ruhku telah telah pergi dari raga
Ku merasa melayang tinggi
tinggi sekali.....
ku hanya tersenyum kala kulihat
tangisan kerabat yang mencintaiku
meraung-raung bagai kumbang
yang kehilangan sesuatu yang berharga
malaikal maut.....
tiada yang sanggup melawannya
kecuali hati yang benar-benar bersih
dan keanggunan cinta pada illahi
ketuklah pintu hatiku
dengan senyummu
malampun berlinang
oleh kabut tipis yang melayang
ku himpun dalam satu kekuatan
tuk menggapai asa yang terlupakan
tuhan...
dasar hatiku
mengemban amanah yang tak terelakkan
ku mengembara jauh
dengan tantangan iman
kadang hatiku surut
dalam linangan air mata
kenapa dosa begitu cepat melanglang buana
sedangkan kebaikan sulit kucerna
tuhan....
dalam perjalanan keringku
berikanlah kesejukan
dalam tiap langkahku
ku tak ingin imanku luntur
hanya karena hati yang berbentur